PANDATOTO - Anak bisa menjadi sebuah alasan dalam hubungan keluarga, mempunyai banyak keinginan yang diminta seorang anak adalah alasan yang sangat lazim. Seperti halnya pada saat sang Anak ingin meminta sebuah ponsel atau handphone baru seperti temannya.
Pada masa canggih seperti ini, di saat anak bisa mengakses beragam hal termasuk game dan media sosial, tentunya Mama memiliki aturan tersendiri di keluarga. Ada hal-hal yang orangtua nilai belum waktunya bagi si Anak untuk melakukan hal tersebut.
Tetapi, apa yang harus orangtua lakukan dalam menghadapi kemauan si Anak?
1. Hindari terburu-buru menghakimi
Pada saat sang Anak berbicara kepada sang Mama bahwa semua temannya sudah memiliki handphone ataupun ponsel selain dia, bisa jadi rasa ragu akan membayangi Mama. Pertanyaan seperti, "benarkah hal yang saya lakukan?" bisa jadi muncul di benak Mama.
Devorah mengerti bahwa setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Oleh karena itulah setiap orangtua termasuk Mama memiliki nilai tersendiri yang Mama terapkan dalam keluarga.
Jika pertanyaan seperti itu muncul, cobalah agar Mama tidak langsung menghakimi peraturan yang ada di keluarga lain dengan misalnya berkata, "orangtua itu salah, pokoknya saya tidak mau seperti itu,"
Devorah menyarankan agar Mama mulai merasakan sedikit empati. Cobalah untuk melihat aturan ini dari sudut pandang orangtua lain. Jika Mama telah mengerti alasan orangtua lainnya untuk mengizinkan anaknya memiliki ponsel, mungkin Mama bisa memahami dan mengubah peraturan. Misalnya karena si Anak butuh berdiskusi dengan teman-temannya dalam soal pelajaran.
Dan jika pada akhirnya Mama pun tidak menerima alasan orangtua lain tersebut, setidaknya Mama bisa memahami pilihan mereka dan menjelaskan kepada anak, mengapa Mama tetap akan menerapkan peraturan yang telah dibuat.
2. Bersikaplah terbuka
Mendidik anak bukanlah hal yang mudah. Mama bisa mencari orangtua yang memiliki situasi yang sama dengan Mama, dan berbagi mengenai apa yang mereka lakukan. Dengan demikian Mama akan mendapat masukan dan bisa memutuskan hal yang harus Mama lakukan berdasarkan banyak pertimbangan.
Selain itu, terbukalah pula dengan si Anak sendiri. Biarkan ia menjelaskan apa yang ia butuhkan dan alasannya. Dengan demikian Mama bisa benar-benar paham sebelum mengambil keputusan.
3. Buatlah keputusan dengan percaya diri
Tapi Mama harus ingat, Mama memiliki banyak pengalaman pribadi, dan pastinya Mama mengusahakan yang terbaik untuk keluarga. Jadi percayalah pada diri sendiri saat menetapkan nilai, dan jangan biarkan orang lain ikut campur tangan.
4. Buang jauh-jauh rasa bersalah
Belajarlah dari apa yang dilakukan orangtua lain, namun hal itu jangan sampai membuat Mama menyesal, ungkap Devorah. Ia mengingatkan bahwa tiap orangtua memiliki gaya mendidik anak masing-masing. Apa yang dilakukan oleh orangtua lain bisa jadi membantu membuka mata Mama, namun jangan sampai Mama terlalu berlarut dalam penyesalan, papar Devorah.
5. Buatlah peraturan khusus
Jika ia benar-benar membutuhkan ponsel, buat aturan agar si Anak ikut menyisihkan uang saku demi membelikan ponsel tersebut. Atau, buat perjanjian dengan si Anak, kapan dan dalam kondisi apa ia boleh menggunakan ponsel, jika Mama memang akhirnya mengizinkannya.
6. Carilah info mengenai permintaan anak
Misalnya bagaimana cara mengatur setting game agar terbatas bagi pengguna 13 tahun ke bawah? Atau bagaimana cara mengatur privacy di media sosial sehingga Mama benar-benar yakin apa yang bisa dan tak bisa dibagikan oleh anak Mama?
Selain mencari thau melalui internet, Mama juga bisa bertanya-tanya kepada teman Mama yang lebih berpengalaman dalam hal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar